Essay Masa Depan
Perubahan Sikap dan Kpribadian
Karena Pengalaman
“Daffy Liansyah”
21
tahun yang lalu saya lahir di sebuah kota pekanbaru di pulau Sumatra pada
tanggal 24 september 1991. Saya lahir pada keluarga yang sederhana, sejak kecil
saya lebih akrab dengan oma (nenek) saya. Hal ini membuat saya lebih tertutup
dengan orang tua karena apa yang terjadi sama saya, saya lebih memilih
menceritakan itu kepada nenek saya.
Saya
merasa kepribadian saya sekarang terbentuk dari ajaran oma saya dari saya
kanak-kanak. Sampai sekarang saya masih heran kenapa oma sangat sayang dengan
saya. Waktu kecil saya di “juluki” keluarga sebagai cucu kesanyangan, julukan
ini membuat saya tidak berani melakukan hal negative atau sekedar menjadi
anak-anak nakal seperti anak-anak kecil lainnya.
Di
rumah saya menjadi anak yang pendiam dan penurut apa saja yang disuruh orang
tua, oma , bahkan oom dan tante saya. Sejak duduk di taman kanak-kanak saya
dinilai oleh guru TK sebagai anak yang pendiam dan penurut, ketika jam
istirahat saya lebih suka duduk di ruang guru sekedar memperhatikan
gambar-gambar dan karya-karya yang ada disana ketimbang berebut mainan bersama
teman-teman.
Masuk
SD saya didaftarkan di 2 SD yang berbeda oleh ayah dan ibu saya. Sayangnya saya
lulus didua SD tersebut, ayah bersikeras pada SD 002 karena kakak saya juga
bersekolah di SD 002 sedangkan ibu berniat memasukan saya di SD yang berbeda
dengan kakak saya. Saya lebih memilih masuk SD yang sama dengan kakak saya, ibu
pun mengalah. Saya masih menjadi anak yang pendiam awal masuk SD.
Saya
senang memperhatikan apa yang terjadi pada saya, perubahan tingkah laku dan
memahami diri sendiri. Oma masih menjadi inspirasi saya dalam bersikap dan
bertingkah laku. Saya merasa kepribadian yang saya miliki sekarang adalah
ajaran dari Oma saya. Saya merasa berbeda dengan saudara saya, saya lebih
tertutup dari yang lain. Oma sangat sayang sama saya sehingga setiap tidur, oma
mengajak saya tidur dengannya bahkan setiap makan juga sama oma. Oma memang
tinggal di rumah orang tua saya.
Masuk
SMP oma pun meninggal dunia, saya merasa sangat terpukul, saat itu saya hanya
berjanji kelak akan membanggkan oma dan orang tua. Oma pingin melihat saya
mendapatkan juara kelas. Masa SMP saya berubah 180 derjat dari pribadi yang
pendiam menjadi anak yang ceria, supel, terbuka dan cepat akrab dengan
siapapun. Di SMP saya menjadi salah seorang murid yang bisa dikatakan popular
dikalangan guru-guru dan teman-teman.
Sejak
kelas satu SMP sampai kelas tiga saya selalu mendapatkan juara kelas, tapi
tidak pernah juara satu. Walaupun akedemik saya bagus saya lebih sering di
omelin papa dan mama karena tingkah laku saya yang tidak bisa di atur dan suka
jalan-jalan sama teman-teman. Saya memang suka mengikuti apapun yang saya suka
saat SMP,dari belajar naik motor diam-diam sampai ikutan ngeband bareng anak laki-laki. Pengalaman ini
membuat saya lebih cepat akrab dengan anak laki-laki ketimbang perempuan. Saya
mempunyai motto apapun yang saya lakukan selagi positif dan akedemik tidak
terganggu. Walaupun suka main tapi setidaknya saya dapat membagi waktu anatara
bermain dengan belajar sehingga nilai saya memuaskan.
Nilai
yang bagus dan pringkat juara kelas saat SMP membuat saya masuk SMA yang
dibilang favorit dengan gampang meski saat itu menggunakan system tes. Memasuki
sekolah favorit yang berisi orang-orang pintar dan kaya tidak membuat saya
kalah saing. Setidaknya kemampuan saya diakui oleh teman-teman dan guru-guru.
Saat SMA saya selalu di suruh guru untuk mengisi lapor teman-teman. Walaupun
saya tidak berasal dari orang tua yang kaya saya masih dihargai teman-teman
karena kramahan dan kemampuan saya.
Saya
lulus SNMPTN dan langsung masuk ke Universitas Negri jurusan psikologi. Hal ini
membuat tetangga saya heran, karena saya tidak kelihatan belajar atau sekedar mempersiapkan
diri mengikuti ujian dan tiba-tiba saya sudah lulus saja masuk universitas. Awalnya
saya tidak yakin dengan jurusan saya. Tapi saya selalu melakukan yang terbaik
sebisa saya atas apa yang saya pilih dan akan saya jalani semaksimal mungkin.
Hal ini membuat saya dapat mempelajari matakuliah-matakuliah psikologi dengan
baik. Saya mempunyai ikrar apapun yang telah saya pilih atas dasar kata hati
saya, maka saya tidak akan menyesal sekalipun itu tidak menyenangkan.
Saat
ini saya masih menjadi bagian dari mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Saya masuk Universitas melalui jalur
SNMPTN pada tahun 2010. Sekarang saya telah semester 6. Semester ini teori
untuk perkuliahan terakhir karena semester 7 besok SKS saya hanya untuk KKN dan
skripsi.
Saya
tergolong mahasiswa yang tidak begitu menonjol. Tetapi cukup dikenal oleh
berbagai dosen dikampus. Saya aktif di berbagai Organisasi kampus maupun luar
kampus. Tujuan saya mengikuti organisasi agar mendapat pengalaman, membangun
relasi, melatih komunikasi dan interaksi antar manusia.
Saya
ingin tidak hanya sukses di akedemik tetapi juga dapat berkarya pada non
akedemik. IPK saya setiap semester stabil. Saya mempunyai hobi membaca tetapi
tidak suka menulis. Sebuah hobi yang tidak berkorelasi memang. Menurut saya
target itu penting, sehingga setiap perjalanan hidup saya sealalu membuat planning masa depan.
Target Masa Study
Saya
memiliki target menyelesaikan perkuliahan selama 7 semester paling cepat dan 8
semester paling lama. Dengan target seperti ini, maka mulai semester 6 saya
optimis dapat menyelesaikan sinopsi penelitian. Ketika saya memasuki semester
7, pada saat ini saya telah habis teori sehingga dapat menyelesaikan proposal
awal semester 7. Jika penelitian saya memakan waktu yang cepat maka saya dapat
menyelesaikan perkuliahan semester 7. Jika tidak, maka saya berusaha untuk
segera menyelesaikannya pada semester 8.
Saya
menjalankan perkuliahan dengan sungguh-sungguh. Hal ini saya lakukan agar dapat
menyelesaikan perkuliahan dengan singkat. Mendapatkan gelar S.Psi dengan
predikat sangat memuaskan akan saya persembahkan untuk kedua orang tua saya.
Setelah Tamat Kuliah
Setelah
tamat kuliah maka saya akan melamar pekerjaan di berbagai tempat. Target saya
setelah tamat kuliah adalah bekerja. Alasannya agar saya dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah saya dapatkan pada masa kuliah. Selain itu saya juga dapat
membantu perekonomian keluarga. Membahagian kedua orang tua adalah tujuan utama
saya.
Saya
ingin melihat orang tua saya bahagia karena saya, dan merasa tidak sia-sia
telah menyekolahkan saya sampai tingkat perguruan tinggi. Saya ingin memenuhi
segala permintaan orang tua. Bekerja membuat saya dapat mandiri, sehingga tidak
bergantung dengan orang tua saya. Gaji yang saya dapatkan sebagian saya berikan
kepada orang tua untuk biaya sekolah adik-adik saya, sebagiannya lagi saya
tabung buat masa depan saya.
Niat menikah
Setiap
manusia normal pasti memiliki niat untuk menikah, tapi tadak tahu kapan.
Menurut saya perkara menikah tidak dapat di targetkan karena hal ini ditentukan
oleh Allah SWT sang pemberi jodoh. Menurut saya jika saya telah menemukan jodoh
dan Allah telah memberikan jodoh yang tepat, disanalah saya harus menikah.
Membina
rumah tangga yang harmonis itu adalah dambaan saya dari dulu. Mendapatkan suami
yang pengertian dan tidak menghalangi eksentasi saya yang saya inginkan. Saya
tidak ingin menjadi istri yang bodoh dan hanya bisa berdiam dirumah. Menurut
saya sayang sekali ilmu yang saya dapatkan selama masa sekolah dan kuliah tidak
saya optimalkan dan manfaatkan dengan baik.
Setelah
menikah saya tidak ingin karir saya berhenti disitu saja. Walaupun saya menjadi
ibu rumah tangga saya akan tetap bekerja. Harapan saya setelah menikah dapat
menjadi istri yang baik dan ibu yang disukai oleh anak-anak saya.
Menyambung kuliah S2
Target
saya untuk menaikan karir saya yaitu dengan menyembung kuliah S2. Memiliki
jenjang karir yang lebih tinggi dari sebelumnya adalah impian saya. Saya ingin
menyambung S2 masih dikawasan Indonesia. Target universitas yang ingin saya
masuki untuk S2 yaitu UGM dan UNPAD.
Sebelum
masuk S2 saya mencari informasi tentang beasiswa S2. Sehingga saya tidak
merepotkan orang tua untuk membiayai S2 saya. Uang yang telah saya kumpulkan
saat saya bekerja saya pergunakan untuk biaya S2 saya.
Setelah
menyelesaikan S2 dan mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi. Saya telah dapat
membiayai hidup saya sendiri dan keluarga saya. Keinginan saya yang paling
utama adalah menaik hajikan orang tua saya. Saya berfikir tidak ada yang
sebanding untuk membalas segala yang telah di berikan orang tua saya kepada
saya. Dengan menaik hajikan orang tua saya rasa juga belum cukup untuk membalas
segala pengorbanan yang diberikan orang tua untuk saya.
Perjuanggan
saya tidak berhenti sampai disini, saya akan memperjuangkan apa yang menjadi
hak saya dan apa yang membuat saya merasa senang tanpa menyakiti orang lain. Hal
yang membuat saya dapat bertahan dari cobaan hidup adalah positif thinking dan
mengambil hikmah dari apa yang menjadi cobaan atau pun kesalahan-kesalahan yang
pernah saya perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar