From Zero To Hero .
Daffy Liansyah
Dela gadis berumur 18
tahun baru tamat dari sebuah SMA yang
cukup terkenal. Hari itu waktu pengumuman kelulusan SMA. Anak-anak kelas 3 SMA
berkumpul di depan pagar SMA Cendana termasuk Dela. Sekitar jam 1 siang Dela telah
berada di depan SMA bersama teman-temanya. Dela kelihatan tenang dan biasa saja
karena dia optimis akan lulus. Tiba-tiba sontak terdengar suara pria yang
berada tepat di depan pagar sekolah. “woii kita lulus 100%”, teriakanya membuat
kaget seluruh penjuru siswa yang berkumpul di depan pagar sekolah.
Seluruh siswa mendekat di depan
pagar memastikan apa yang dibilang pria tadi. Tanpa pikir panjang Dela langsung
mengucapkan “alhamduliallah” (sambil berjalan ke arah teman-teman kelasnya).
Kebanyakan siswa sekolah cendana mencoret-ceret pakaian yang mereka kenakan
sambil mengoreskan tanda tangan mereka Dela pun demikian. Dela tidak terlihat
begitu bahagia saat itu karena ia telah yakin kalau dia lulus.
Selesai baju siswa SMA cendana penuh
dengan tinta piloxs. Mereka menuju tempat-tempat nongkrong anak muda sambil konfoy. Dela tidak ikut konfoy tersebut karena dia langsung
pulang. Dela termasuk anak yang pendiam dan tidak banyak bergaul dengan
teman-temanya karena perbedaan status ekonomi. Dela bisa dikatakan anak dengan
kondisi ekonomi rendah.
Sebulan kemudian setelah kejadian
lulus-lulusan itu Dela pun berniat mendaftar seleksi masuk perguruan tinggi
negeri. Ibu Dela melarangnya untuk kuliah karena tidak ada dana untuk memasukan
Dela kuliah. Dela tetap bertekat untuk masuk perguruan tinggi, saat itu ayah
Dela mendukung keinginan Dela.
Akhirnya Dela mendaftar dan ikut
seleksi mengunakan uang tabungannya untuk mendaftar. Pengumuman kelulusan
seleksi masuk perguruan tinggi pun keluar ternyata dela diterima di salah satu
universitas negri islam. Ibu Dela marah saat mengetahui anaknya lulus karena
takut tidak dapat melunasi pembayaran masuk kuliah. Akhirnya dengan susah
panyah ayah Dela meminjam uang kesana kemari demi melunasai biaya masuk
perguruan tinggi Dela.
Dela sangat senang karena keinginan
dan kerja kerasnya membuahkan hasil dan dia bisa melanjutkan kuliahnya. Awal
semester satu Dela dengan tekun belajar agar nilainya bagus. Dela juga bekerja
sambil kuliah untuk membiayai uang SPP kuliahnya. Dia tidak mau menyusahkan
kedua orang tuanya, karena masih banyak adek-adek Dela yang menjadi tanggung
jawab orang tua Dela.
Nilai-niai Dela bisa dikatakan bagus
karena IPKnya 3.3. Walaupun masih banyak temanya yang nilainya lebih tinggi.
Dela bekerja di EO setiap hari minggu, walaupun tidak semua hari minggu dapat
job dari EO. Pada malam hari Dela harus menjadi tukang parkir yang uangnya
untuk membeli buku kuliah dan jajan dikampus.
Dela termasuk mahasiswa yang aktif
diberbagai organisasi kampus hingga luar kampus. Dela menjadi pengurus BEM
fakultas pada semester 3 , pengurus HMJ , pengurus organisasi nasional kampus,
pengurus BEM universitas, dan banyak organisasi-organisasi luar kampus lainnya
yang diikutinya. Sehingga Dela sangat terkenal. Sebulum menamatkan kuliahnya
Dela sudah di minta sebuah perusahaan terkenal untuk bekerja disana.
Dela akhirnya Wisuda dengan masa study 4 tahun. Dela menerima tawaran
sebuah perusahaan yang menawarinya kerja disana. Dela akhirnya dapat membiayai
sekolah adek-adeknya karena dia telah bekerja, orang tuanya sangat bangga
padanya. Karena dedikasi dan loyalitas yang dimiliki Dela akhirnya perusahaan
membiayai Dela melanjutkan S2 di belanda.
Dela menyelesaikan study S2nya
dengan predikat cum laude. Dela pun diangkat menjadi GM di perusahaan dimana
dia bekerja. Cita-cita Dela sejak dahulu akhirnya terwujudkan yaitu menaik
hajikan kedua orang tuanya. Sekarang keadaan keluarga berputar 180 derajat.
Dela tidak lagi dipandang sebelah mata oleh orang-orang disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar