26 Apr 2013

cerpen : from zero to hero



From Zero To Hero .
Daffy Liansyah
                Dela gadis berumur 18 tahun baru tamat dari sebuah  SMA yang cukup terkenal. Hari itu waktu pengumuman kelulusan SMA. Anak-anak kelas 3 SMA berkumpul di depan pagar SMA Cendana termasuk Dela. Sekitar jam 1 siang Dela telah berada di depan SMA bersama teman-temanya. Dela kelihatan tenang dan biasa saja karena dia optimis akan lulus. Tiba-tiba sontak terdengar suara pria yang berada tepat di depan pagar sekolah. “woii kita lulus 100%”, teriakanya membuat kaget seluruh penjuru siswa yang berkumpul di depan pagar sekolah.
            Seluruh siswa mendekat di depan pagar memastikan apa yang dibilang pria tadi. Tanpa pikir panjang Dela langsung mengucapkan “alhamduliallah” (sambil berjalan ke arah teman-teman kelasnya). Kebanyakan siswa sekolah cendana mencoret-ceret pakaian yang mereka kenakan sambil mengoreskan tanda tangan mereka Dela pun demikian. Dela tidak terlihat begitu bahagia saat itu karena ia telah yakin kalau dia lulus.
            Selesai baju siswa SMA cendana penuh dengan tinta piloxs. Mereka menuju tempat-tempat nongkrong anak muda sambil konfoy. Dela tidak ikut konfoy tersebut karena dia langsung pulang. Dela termasuk anak yang pendiam dan tidak banyak bergaul dengan teman-temanya karena perbedaan status ekonomi. Dela bisa dikatakan anak dengan kondisi ekonomi rendah.
            Sebulan kemudian setelah kejadian lulus-lulusan itu Dela pun berniat mendaftar seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Ibu Dela melarangnya untuk kuliah karena tidak ada dana untuk memasukan Dela kuliah. Dela tetap bertekat untuk masuk perguruan tinggi, saat itu ayah Dela mendukung keinginan Dela.
            Akhirnya Dela mendaftar dan ikut seleksi mengunakan uang tabungannya untuk mendaftar. Pengumuman kelulusan seleksi masuk perguruan tinggi pun keluar ternyata dela diterima di salah satu universitas negri islam. Ibu Dela marah saat mengetahui anaknya lulus karena takut tidak dapat melunasi pembayaran masuk kuliah. Akhirnya dengan susah panyah ayah Dela meminjam uang kesana kemari demi melunasai biaya masuk perguruan tinggi Dela.
            Dela sangat senang karena keinginan dan kerja kerasnya membuahkan hasil dan dia bisa melanjutkan kuliahnya. Awal semester satu Dela dengan tekun belajar agar nilainya bagus. Dela juga bekerja sambil kuliah untuk membiayai uang SPP kuliahnya. Dia tidak mau menyusahkan kedua orang tuanya, karena masih banyak adek-adek Dela yang menjadi tanggung jawab orang tua Dela.
            Nilai-niai Dela bisa dikatakan bagus karena IPKnya 3.3. Walaupun masih banyak temanya yang nilainya lebih tinggi. Dela bekerja di EO setiap hari minggu, walaupun tidak semua hari minggu dapat job dari EO. Pada malam hari Dela harus menjadi tukang parkir yang uangnya untuk membeli buku kuliah dan jajan dikampus.
            Dela termasuk mahasiswa yang aktif diberbagai organisasi kampus hingga luar kampus. Dela menjadi pengurus BEM fakultas pada semester 3 , pengurus HMJ , pengurus organisasi nasional kampus, pengurus BEM universitas, dan banyak organisasi-organisasi luar kampus lainnya yang diikutinya. Sehingga Dela sangat terkenal. Sebulum menamatkan kuliahnya Dela sudah di minta sebuah perusahaan terkenal untuk bekerja disana.
            Dela akhirnya Wisuda dengan masa study 4 tahun. Dela menerima tawaran sebuah perusahaan yang menawarinya kerja disana. Dela akhirnya dapat membiayai sekolah adek-adeknya karena dia telah bekerja, orang tuanya sangat bangga padanya. Karena dedikasi dan loyalitas yang dimiliki Dela akhirnya perusahaan membiayai Dela melanjutkan S2 di belanda.
            Dela menyelesaikan study S2nya dengan predikat cum laude. Dela pun diangkat menjadi GM di perusahaan dimana dia bekerja. Cita-cita Dela sejak dahulu akhirnya terwujudkan yaitu menaik hajikan kedua orang tuanya. Sekarang keadaan keluarga berputar 180 derajat. Dela tidak lagi dipandang sebelah mata oleh orang-orang disekitarnya.

Tidak ada komentar: